Bagian 1 - Menambah Wawasan Tentang Chatbot

Roadmap Menjadi Chatbot Developer

Untuk menjadi seorang Chatbot Developer Anda bisa memulainya dari seorang Software Developer. Dan yang lebih mudah untuk menjadi Chatbot Developer adalah seorang Backend Developer. Untuk melihat detail kemampuan dan pengetahuan Frontend Developer dan Backend Developer, silahkan akses https://roadmap.sh/

Gambar-1.20 Developer Roadmaps

Seorang Backend Developer pada umumnya sudah terbiasa membuat aplikasi server seperti Web API Server dengan menggunakan REST ataupun GRPC. Kemampuan ini sangat berguna sekali dalam pengembangan chatbot yang memiliki berbagai macam integrasi dengan penyedia layanan pihak ketiga contohnya adalah API Facebook, Google Sheet API, Firebase, Airtable, API Dialogflow, dan lain sebagainya. Bagaimana dengan profesi chatbot di Indonesia?

Jika Anda melakukan pencarian di LinkedIn dengan kata kunci chatbot maka Anda akan menemukan banyak hasil pencarian yang terkait dengan kata kunci tersebut lalu perhatikan nama-nama profesinya, ada Conversational Designer, Chatbot Specialist, Chatbot Engineer, Chatbot Enthusiast dan masih banyak lagi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kebutuhan untuk Chatbot Developer di Indonesia itu sudah ada. Nama profesi lainnya yang bisa terkait dengan pengembangan chatbot adalah AI Designer, AI Engineer, NLP Trainer, dan Machine Learning Engineer.

Sekarang mari kita lihat bagaimana dengan lowongan pekerjaan yang ada untuk profesi Chatbot Developer. Anda bisa coba cari lowongan pekerjaan chatbot di link berikut https://www.techinasia.com/jobs/search?query=chatbot

Gambar-1.21 Contoh Lowongan Kerja Ke-1

Gambar-1.22 Contoh Lowongan Kerja Ke-2

Gambar-1.23 Detail Lowongan Kerja

Ini adalah salah satu posting lowongan pekerjaan chatbot developer. Perhatikan kebutuhan kandidatnya yang diberi kotak merah. Yaitu harus memiliki pengalaman dua sampai lima tahun di pengembangan software dengan focus kepada web. Dan disitu dituliskan juga, berpengalaman dengan kecerdasan buatan, machine learning dan NLP adalah nilai lebih. Selanjutnya kita lihat lowongan kerja chatbot developer lainnya dari Accenture.

Gambar-1.24 Contoh Lowongan Kerja di Accenture

Ini adalah contoh job posting chatbot developer dari Accenture, jika kita lihat job descriptionnya, disitu tertulis bisa mendesain dan mengimplementasikan manajemen dialog, juga memiliki pengetahuan dengan manajemen API dan bisa bekerja dengan REST. Mari kita bahas 2 point pertama ini. Sebagai chatbot developer, Anda harus bisa mendesain percakapan yang akan dilakukan oleh chatbot. Bagaimana cara mendesainnya? Sudah ada beberapa referensi yang bisa dijadikan acuan, contohnya adalah Google Conversational Design Guidelines, ada juga dari IBM Conversation Design, selain itu ada juga dari Microsoft Bot Design, dan ada panduan dari Nielsen and Molich's 10 User Interface Design Guidelines yang bisa diimplementasikan dalam mendesain chatbot. Selanjutnya ada manajemen dialog, fungsi utama dari manajemen dialog adalah untuk menemukan jawaban ketika user mengucapkan atau mengirimkan teks ke chatbot. Respon dari chatbot bisa beragam seperti menjawab langsung, bertanya balik ke user, atau merespon dengan pernyataan bahwa chatbot tidak mengerti apa yang user maksud.

Di kotak merah kedua, tertulis kandidat harus familiar dengan berbagai macam virtual agent di berbagai channel seperti Amazon Echo, Google Home dan lain sebagainya, dan juga harus familiar dengan bot development di social channel seperti Facebook, Skype, dan lain sebagainya. Karena disetiap channel memiliki karakteristik masing-masing, perbedaan tampilan user interface ataupun format pesan yang didukung oleh masing-masing channel. Ok, lalu setelah menjadi chatbot developer apa lagi? Selanjutnya Anda bisa menjadi spesialis, yaitu menjadi seorang NLP Engineer.

Mari kita lihat beberapa persyaratan umum menjadi seorang NLP Engineer.

Gambar-1.25 Contoh Lowongan NLP Engineer

Job posting NLP Engineer di perusahaan luar negeri, Perhatikan yang dikotak merah, Kandidat harus memiliki gelar PhD atau Master dalam Machine Learning, NLP, Statistic atau Computation Linguistics. Dan harus memiliki pengalaman yang luas dalam membangun dan mengimplementasikan system NLP.

Mari kita lihat job posting NLP Engineer lainnya.

Gambar-1.26 Contoh Lowongan Machine Learning Engineer

Perhatikan yang diberi kotak merah. Kandidat harus memiliki gelar Master atau PhD di bidang Computer Science, Engineering, Statistics atau yang sejenisnya. Dan diutamakan yg PhD, dan juga harus memiliki pengalaman minima 5 tahun dalam bidang data science.

Luar biasa ya, tentunya seorang NLP Engineer bukanlah seorang chatbot developer biasa. Tapi jangan khawatir saat ini sudah ada online course yang menyediakan path untuk belajar menjadi seorang NLP Expert. Jadi gak perlu menjadi seorang PhD, ya meskipun tentu saja disiplin ilmu PhD dengan hasil kursus online bisa jadi berbeda.

Mari kita lihat alternatif path untuk menjadi seorang NLP Engineer.

Gambar-1.27 NLP Engineer Learning Path

Jika Anda ingin memperdalam skill dan pengetahuan dengan menjadi seorang NLP Engineer, Anda bisa memanfaatkan pembelajaran online yang tersedia di Udacity dan Edx.

Di udacity ada 3 nanodegree yang harus Anda ikuti, yaitu AI Programming with Python, Deep Learning lalu NLP Expert. Di edx yang bekerja sama dengan MIT, Anda bisa mengikuti kelas Statistic and Data Science dan juga kelas Natural Language Processing dari Microsoft.

Rekomendasi saya, sebaiknya mulai dari Udacity, karena pendekatan belajarnya lebih praktikal yang dipandu oleh para praktisi. Sedangkan di MIT pendekatanya lebih ke akademisi.

Kesimpulan

• Rekomendasi menjadi chatbot developer bisa dimulai dari profesi backend developer
• Perdalam pengetahuan dan skill:
  • Protokol API REST / gRPC
  • Mendesain chatbot
  • Manajemen Dialog / Percakapan
  • Natural Language Processing
• Mempelajari karakteristik virtual agent di berbagai channel atau platform (ex: Facebook, Line, Telegram, WhatsApp, etc.)
• NLP Engineer adalah spesialisasi dari Chatbot Developer